Tukimin menemui dokter spesialis kelamin berkonsultasi soal keluhannya.
"Dok, saya punya masalah, tapi Dokter harus janji dulu untuk tidak tertawa yah?"
"Tenang. Saya janji tidak akan tertawa. Itu melanggar sumpah kedokteranku,"
Tukimin
menurunkan celananya, burungnya ternyata kecil sekali, mungkin
diameternya hanya sebesar pensil 2B. Melihat 'barang' yg hanya seadanya
itu, dokter tak kuat nahan tawanya, dia tertawa terpingkal2, sampai
berguling-guling di lantai. Kira2 lima menit, baru dia dapat mengendalikan emosinya.
"Maaf
Mas. Hhh.. hh.. Saya kelepasan. Saya janji tidak akan tertawa lagi.
Nah, sekarang masalah Saudara apa?" kata dokter, berjuang keras
menyembunyikan sisa tawanya.
"Janji Dok ya, dokter tidak akan tertawa lagi," pinta Tukimin.
Karena
merasa sudah mengingkari janji pada pasiennya, sang Dokter kembali
berjanji di depan Tukimin, "Baiklah saya tidak akan tertawa, kalau
tertawa kamu boleh pukul saya!"
Tukimin mulai ngomong dengan nada sedih, "Begini Dok, burung saya sudah tiga hari ini bengkak kayak begini…..
Dokter: "Bruakakak Wakakkakaka.. hahahhaha.. huaahahha...
No comments:
Post a Comment